December 14, 2015 by Tia Esha Nombiga
"Abandoned Places". Ketika kita mendengar dua kata itu,
pasti terbesit kata "menyeramkan" di dalam benak kita. Abandoned place dalam bahasa Indonesia adalah
tempat tak berpenghuni yang ditinggalkan oleh penghuninya dikarenakan tempat
tersebut sudah tidak layak untuk ditempati. Jika pembaca adalah salah satu
gamer, pasti sudah tidak asing dengan game bergenre survival horror berjudul
The Last of Us (TLoU). Sejak dirilis eksklusif pertama kali untuk platform
Playstation 3 pada tahun 2013, game tersebut langsung dinobatkan menjadi Game
of The Year. Dikarenakan konsol era 8 sudah lahir dan banyak user yang mulai
menggunakannya, Naughty Dog selaku Developer Game merilis game tersebut ke
dalam platform Playstation 4 berjudul The Last of Us: Remastered pada tahun
2014. Saat ini para gamer PC dan Xbox harus gigit jari karena tidak bisa
memainkan game tersebut. TLoU memang hanya dirilis untuk konsol Playstation
saja. Kembali ke dalam cerita TLoU. Latar game tersebut memang ditempatkan di
beberapa kota di Amerika Serikat yang dirancang secara detail menyerupai Abandoned Cities, seperti Boston, Colorado, Texas, Salt Lake City, dan Pittsburgh sesuai dengan genrenya yang ditinggal penghuninya akibat wabah jamur
Cordyceps yang membuat penderitanya berubah menjadi zombie. Sebenarnya bukan
ditinggal, ada sebagian penghuni yang tidak bisa survive dan akhirnya menjadi
mayat hidup karena otak mereka dikendalikan oleh jamur atau wafat ditempat
karena bunuh diri atau dibunuh. TLoU bercerita tentang perjalanan hidup seorang
pria paruh baya bernama Joel saat bertahan menghadapi wabah Cordyceps.
|
The Last of Us Cover for Playstation 3 |
Prolog dimulai ketika wabah pertama kali
menjangkit Amerika Serika, saat itu Joel masih muda dan memiliki seorang putri
bernama Sarah. Saat Amerika Serikat sudah mulai dilanda kekacauan akibat
ledakan infeksi dimana-mana membuat Joel terpaksa membawa putrinya pergi dari
rumah bersama dengan adiknya yang bernama Tommy. Saat mengendarai mobil, Joel,
Sarah beserta Tommy mengalami kecelakaan akibat banyak manusia berlarian untuk
menyelamatkan diri dari Infected (sebutan manusia yang terinfeksi Cordyceps).
Kecelakaan membuat kaki Sarah mengalami luka sehingga Joel terpaksa harus
menggendongnya. Joel dan Tommy berlari ke sana ke mari dari kejaran Infected
dan akhirnya membawa mereka menuju hutan untuk meminta bantuan U.S Military.
Tetapi U.S Military tidak percaya bahwa Joel dan Putrinya terbebas dari
infeksi sehingga membuat aparat terpaksa menembak keduanya yang membuat Joel
kehilangan putrinya.
|
When Sarah was shot by U.S Millitary |
Gameplay sesungguhnya dimulai ketika Joel sudah berusia kurang lebih setengah abad atau lebih tepatnya 20 tahun kemudian sejak kematian Sarah. Selama perjalanan mengililingi beberapa tempat di Amerika Serikat yang sudah menjadi Abandoned Place, Joel bertemu dengan Ellie, seorang gadis kecil berusia 14 tahun yang ternyata immune terhadap gigitan Infected. Awalnya Joel tidak menyadari karena Ia hanya diberi mandat oleh Marlene, teman adiknya, Tommy untuk mengantar Ellie menuju Fireflies di Capitol Building. Ia baru mengetahui ketika U.S Millitary memeriksa bahwa mereka positif terinfeksi atau tidak. Ternyata Ellie sudah digigt oleh Infected sejak 3 minggu yang lalu. Selama perjalanan menuju Fireflies, kita dihadapi oleh beberapa tantangan yang harus kita lewati seperti Runners dan Stalkers (Infected yang masih berwujud manusia), Clickers (Infected yang sudah tidak memiliki otak), Bloaters (Infected berbadan besar dan sangat berbahaya) ataupun manusia barbar yang terpaksa saling membunuh akibat kekacauan untuk merampas makanan dan harta. Dari segi cerita, TLoU memang secara apik menyuguhkan bagaimana drama hubungan antara Joel dan Ellie yang awalnya saling kaku dan acuh karena belum mengenal satu sama lain hingga membuat mereka merasa nyaman sehingga Ellie menganggap Joel seperti ayah kandungnya sendiri. Pada akhir cerita, Joel menyelamatkan Ellie dari niat buruk David, seorang leader dari Canibalistic Group yang sempat menolong Ellie dari kejaran Infected for chopping her body to tiny pieces dan mengatakan "Don't worry, It's me, I'm here, Baby Girl" seperti apa yang dikatakan Joel kepada Sarah pada 20 tahun silam. Menurut saya, pada bagian cerita ini yang paling menyentuh sisi emosional saya.
|
The Last of Us Gameplay (pic by google) |
|
The Last of Us Gameplay (pic by google) |
Ketika kita memainkan TLoU, sebagian gamer
pasti langsung teringat dengan peristiwa ledakan nuklir mahadahsyat yang
meluluhlantakkan reaktor nuklir di daerah Prypyat, Kota Chernobyl (saat itu
masih merupakan bagian dari Uni Soviet) yang membuat Chernobyl menjadi kota
mati karena telah ditinggal penghuninya terhitung sejak tanggal 27 April 1986.
Chernobyl terletak di timur laut Ukraina, berbatasan dengan Belarusia. Hampir
30 tahun kota tersebut ditinggalkan membuat Chernobyl mengukuhkan dirinya menjadi
salah satu Abandoned Places di dunia. Sisa-sisa kehidupan yang sempat
ditinggalkan seperti mengajak kita kembali ke tiga dekade silam ketika kita
mengunjungi tempat itu kembali, seperti Taman Kanak-kanak yang masih menyisakan
buku-buku serta mainan anak-anak yang berserakan ataupun taman bermain yang
sudah berkarat akibat dimakan usia. Namun sampai saat ini wisatawan harus
mendapatkan pengawalan ketat ketika mengunjungi tempat tersebut karena
dikhawatirkan sisa radiasi masih tertinggal. Dalam dunia video game, sebenarnya Kota Chernobyl sudah pernah dijadikan latar untuk game shooter besutan Infinity Ward berjudul Call of Duty 4: Modern Warfare. Namun genre yang diambil bukan seseram tempat yang dijadikan latar melainkan seperti genre COD pada umunya yaitu perang terhadap pemberontak atau teroris seperti kisruh yang terjadi di Timur Tengah saat ini.
|
Abandoned City of Chernobyl (Left) and Abandoned City of TLoU (Right)
(pic by google, edited by me) |
|
Abandoned Hotel of Chernobyl (Left) and Abandoned Hotel of TLoU (Right)
(pic by google, edited by me) |
Jika saat ini Naughty
Dog tengah sibuk menggarap story script The Last of Us 2, mungkin Chernobyl
bisa dijadikan latar selanjutnya dengan catatan, cerita tidak beruntut dari
sequel pertama. Kita ketahui bahwa bahaya nuklir bagi tubuh dapat menjadikan
manusia mengalami mutasi genetik seperti kanker, namun manusia memiliki
imajinasi di luar batas ketika menciptakan suatu karya seni. Bisa saja akibat
radiasi radioaktif, membuat penderitanya mengalami mutasi genetik yang
membuatnya berubah menjadi mutan seperti Hulk atau Zombie karena pada dasarnya
Developer Game saat mengembangkan sebuah game tidak hanya sebatas menyajikan
bagaimana gamer dapat menyelesaikan game tersebut atau seberap sulit game
tersebut diselesaikan tapi seberapa epic cerita dari game tersebut sehingga
gamer tidak merasa bosan ketika memainkannya. Sepertinya Naughty Dog paham
betul apa yang diinginkan para gamer. Disamping grafis yang tidak usah
diragukan lagi, Naughty Dog menyeimbangkan antara story scene serta gameplay
selama 17 jam permainan sehingga kita bisa merasakan seperti menonton film dan
bermain game dalam satu waktu. Namun semua kembali ke Naughty Dog selaku
Developer TLoU. Jika para gamer menginginkan TLoU berlanjut dari kisah awal,
maka Amerika Serikat tetap menjadi latar utamanya. Kita tunggu TLoU 2 yang akan
rilis di konsol era 8 buatan Sony.
kAYAK NYA chernobyl ini juga ada kisah nya di film 007 ngak sech ??? sering baca nama chernobyl hehe
ReplyDeleteFilm james bond ya? Aku ga tau kalo itu
Delete